Isu Dugaan Pengambilan Ijazah Bayar Di Desa Tandem Hilir II

MEDAN, NATADEMOKRASI.COM — Sekolah merupakan tempat utama untuk menimba ilmu bagi murid. Sekolah juga merupakan tempat dimana siswa siswi menghabiskan separuh harinya dan sebagian besar kegiatannya adalah belajar. Belajar adalah usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu.

Lain lagi cerita orang tua murid yang satu ini, sebut saja Ijun warga Desa Tandem Hilir II Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang yang menyekolahkan anaknya di YPI Babul Ilmi Marhami(BIMA)

Menurut Ijun bahwa anaknya yang bersekolah di Sekolah Menengah Kejuruan itu, Tak terima soal pengambilan ijazah diduga ditahan pihak sekolah

“Seakan bahasa menyalahkan murid, gak pernah sekolah, gak pernah ujian, mau mengambil ijazah jutaan” Katanya kepada wartawan.

Kemudian Tim media pun mengkonfirmasi, Kamis(29/8/2024) pihak YPI Babul Ilmi Marhami(BIMA) terletak

Di Kampung pisang Desa Tandem Hilir II, disambut oleh Kepala Yayasan Ponese Kepala sekolah dan beberapa staf guru.

Kepala Yayasan Mengatakan bahwa perihal tentang pengambilan ijazah di sekolah tersebut bukan hal yang asing lagi untuk diperbincangkan

“Orang tua yang gak ikut rapat, bahkan kita undang pun gak hadir kalau kita memang gak hadir, ada dana OSIS dana perpisahan sudah kesepakatan (musyawarah) itu kita rapatkan.”katanya

Pembagian SKHU dia gak perduli nah begitu anaknya butuh ijazah atau apa dia datang, kemudian kita kasi tau masalah nya “ini pak ada sangkutan, ya udah deal kata orang tua murid.” masih Ponese

Untuk jalan keluarnya kalau anak gak ujian harus ikut ujian lagi Kita gak menghukum anak itu gak lulus, kita upayakan lulus tapi namanya lulus bersyarat” Ujarnya lagi.

Desas desus isu yang berkembang pengambilan ijazah bayar, saya sudah sampaikan jangan ada lagi sebelum tamat harus diselesaikan dengan cara menabung atau dicicil,

kejadian di kelas 3, Perpisahan sampai dia minta nginap tamatan mau buat ayam bakar, itu kan jutaan lebih dan itu tetap terlaksana tapi mereka belum bayar(menumpuk)

Siapa yang nanggulangi?ya pihak sekolah jangan gara gara satu dua orang tidak menyelesaikan ini jadi batal, makanya kita cukup mengatasi nya di akhir nanti saat mereka mengambil ijazah itu lunas, untuk SKHU harus diselesaikan ujian yang belum diselesaikan.’ Ungkap Kepala Yayasan

Tidak hanya itu juga pihak kepala yayasan juga menjelaskan kepada wartawan bahwa sekolah mereka yang di geratiskan untuk pembayaran SPP dari tingkatan SD Dan SMP kalau yang SMK wajib bayar SPP.

Di akhir pertemuan Pihak sekolah pun akan berjanji mengkroscek masalah sebelumnya dan memangggil yang bersangkutan.**WAN…